Sabtu, 01 November 2025

Muhasabah Diri

 Muhasabah Diri

by: tataanastasia2025


Kapan terakhir kali melihat dalam diri

sudah pantaskah menjadi pribadi yang katanya bermartabat

sudah memanusiakan orang lain atau justru merendahkan sesama

atau kah hanya mau dipuji tanpa melihat orang lain terluka hati


Coba lihat dalam diri

Semakin dalam, semakin jauh dalam hati

hadirkan wajah-wajah orang yang kita cinta

hadirkan wajah orang-orang yang pernah kita marah

hadirkan wajah orang yang katanya memusuhi kita

ingat lagi apa kata-kata yang melukai hati

gali lagi lebih dalam, dan semakin dalam

temukan apa yang pernah membuat kita menangis

temukan apa yang membuat kita bersedih

marah dan kecewa


Benarkah kita marah pada mereka?

atau, jangan-jangan kita marah pada diri kita sendiri

marah pada diri, karna tidak mau disalahkan

marah karna ego yang terinjak

marah karna tidak mau mengakui kekurangan dan kelalaian

marah karna tidak mau kehilangan

marah karna gagal

marah karna ketidakmampuan diri


Sekecil itukah egomu?

bukankah katanya kamu punya Tuhan? punya Allah?

lantas kenapa mengadu kepada sesamamu

bukankah hanya akan menambah lukamu?

bukankah akan mempertebal egomu?

cukuplah...


Datanglah pada Tuhanmu

temukan kedamaian didalamnya

temukan penyembuhan atas lukamu

temukan keceriaan didalam dirimu

kembalilah menjadi pribadi yang penuh cinta

karna kamu begitu berarti

dalam cinta, dalam kasih


Rabu, 23 Juli 2025

Keras Di Permukaan, Lembut Di Dalam

        Menghadapi generasi Z, atau GenZ yang katanya tumbuh besar dengan akses tekhnologi digital yang maju. Yang serba dimudahkan, yang dimanja. Hal ini akan membentuk generasi yang maunya instan. Yang maunya seperti sulapan, saat ini mencari dan langsung dapat jawaban.

        Hal ini dapat dengan mudah terpenuhi, apa tidak semakin manja generasi selanjutnya?? Didukung oleh tekhnologi yang terus bermunculan. Mau makan, tapi tidak mau proses masak yang lama. Gampang.. pesan layanan pesan antar. Dalam waktu 5 - 10 menit makanan tersedia. Dari contoh ini saja sudah menghilangkan berapa proses yang harusnya dilakukan. Dari mempersiapkan bahan makan, meracik bahan makan, kemudian mengolah, menunggu, menata dan menyajikan. setelah itu baru dinikmati. Semua proses tersebut terpangkas menjadi Pesan - bayar - makan

      Dengan adanya layanan pesan antar makanan, hilang beberapa proses yang seharusnya mungkin dapat membentuk karekter seseorang, bahwa setiap menginginkan sesuatu itu membutuhkan usaha, membutuhkan proses. Hilang 1(satu) karakter, SABAR. 

      Dari aplikasi gawai pintar, sekolah, guru-guru memanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran. Menyampaikan materi melalui link, siswa/i tinggal klik link muncul lah video pembelajaran. Sukur-sukur videonya original, buatan sendiri. Jika videonya mengambil dari video orang lain, tidak masalah sebenarnya... tapi bukankah itu jadi contoh untuk anak-anak kita, tidak perlu lho originalitas. 

      Ditambah lagi kemudahan untuk mencari jawaban dari AI, tidak perlu lagi membaca dari berlembar-lembar buku untuk merangkum jawaban yang dicari. Tidak lagi terlihat siswa-siswi duduk berjam-jam di ruangan perpustakaan hanya untuk mencari reverensi. Mereka menyingkat kegiatan tersebut dengan mengetikkan pada gawainya, petunjuk apa yang diinginkan, AI akan bekerja untuknya. Muncul semua jawaban yang diinginkan. Masuk akal jawabannya?? Bahkan lebih dari masuk akal. Disertai dengan sumber-sumbernya.

      Ketika waktunya belajar, sudah dibaca bukunya? Jawabannya udah ketemu ma, ada di ChatGPT. Aku tidak perlu baca bukunya. Padahal, secara teorinya membaca akan memperluas wawasanmu, menuliskan akan memperkuat ingatanmu. Apakah itu buruk? Jawaban saya, Tidak buruk. Jangan menentang tekhnologi. Bertemanlah dengan tekhnologi. Manfaatkan, ambil yang menguntungkanmu.

      Saat ini mading disekolah kami, sepi dari gambar-gambar karya siswa. Sedih?? pasti. Hilang kemana mereka? Hilang kemana karya-karya itu? Tergantikan dengan ulikan siswa yang menggambar di ponselnya.. keren ya.. Bukan kah bisa dicetak? Iya benar. bisa dicetak. Bukan itu point yang saya inginkan. Saya terlalu memaksa?? YA. saya rindu aroma pensil warna, saya rindu goresan-goresan cat air, saya rindu arsiran-arsiran pensil. Tergantikan oleh printing karya siswa.

     Setelah saya telusuri, apakah mereka masih bisa menggambar di buku gambarnya? BISA. Lantas kenapa tidak lagi dilakukan, LAMA. Untuk menggambar di buku gambar, harus dibuat sketsa nya terlebih dahulu, jika salah, harus dimulai lagi dari awal. Jika menggunakan buku gambar, canvas di gawainya, sudah ada fitur-fitur yang bisa dimanfaatkan. Jika salah tinggal tekan undo, mudah sekali klik. Hasilnya bisa di cetak juga, bisa disimpan juga.

     Berawal dari contoh-contoh tersebut, tindakan normalisasi menjiplak jawaban temannya dengan alasan memang jawabannya seperti itu... akan mematikan kreatifitas, mematikan daya pikir siswa, mematikan kemampuan untuk menyampaikan pendapat. Bagaimana kurikulum menuntut untuk proses pembelajaran sampai pada menganalisis, sampai pada mencipta. Saya rasa ini terlalu jauh

     Mereka bisa mencipta, tapi... menjiplak dari video orang lain. Mereka bisa berkreasi, tapi mencontoh hasil orang lain. Apakah boleh??? BOLEH. Tapi... mari diimbangi dengan peran pendidik.. Arahkan bahwa tekhnologi, video-video, sumber bacaan hanya sebagai tambahan reverensi. Arahkan dengan sedikit sentuhan, paksa untuk menyampaikan pendapat, paksa untuk menuliskan ulasan. Ditakuti siswa karena saya galak?? Heiii saya bukan ibu peri yang akan menghalalkan segala cara..

    Anak-anak kita saat ini, banyak yang haus kasih sayang, haus perhatian. Dipenuhinya fasilitas orang tua, bukan berarti semua kebutuhan anak-anak kita tuntas terbayarkan. Percayakah jika ada anak yang sengaja menunggu gurunya untuk sekedar potong kuku. Percayakah jika ada anak yang dengan sengaja memamerkan mainan yang dibawa padahal anak tersebut usia 12 - 15 tahun?? Percayakan jika ada anak yang datang menghampiri hanya untuk menerima pelukan dipagi hari... Hei.. mereka punya orang tua lho dirumah?? Apa yang membuat semua itu terjadi???


              Selamatkan generasi dari cacatnya proses. Proses tidak dapat dihindari, jadilah tangguh dengan terus berproses yang akan membentuk watak dan karakter. Terus berproses untuk menjadi kuat, keras dipermukaan, tidak mudah tergoyahkan, tetapi tetap memiliki hati yang lembut. yang penuh kasih dan sayang terhadap sesama.

#salamwaras

#ikhlasberamal 
#anastasiamenulis

    

      

Senin, 14 Maret 2022

REFLEKSI PJJ 2019-2022

 

Refleksi PJJ 2019 - 2022

Apa yang menyebabkan prestasi siswa menurun selama PJJ


Selama PJJ ada 2 kemungkinan hal yang terjadi pada kondisi belajar siswa
1. Siswa terlihat memahami materi, ditunjukkan dengan selalu mengerjakan tugas sesuai dengan kompetensi dasar materi. Secara nilai tuntas (antara 80 bahkan banyak yang 100)
Dalam hal ini, kemampuan siswa meningkat. Proses meningkatnya kemampuan, karena banyak sumber informasi yang dimanfaatkan seperti internet (google, bimbingan orang tua, bimbingan guru les, atau saudara dan teman sejawat). Dari satu sisi ini bagus.
Yang bahaya apabila yang meningkat hanya nilainya saja karena bantuan tersebut diatas.
Jadi, Ketika penilaian dilakukan disekolah (keluar dari zona bantuan) siswa benar-benar tidak mendapatkan apa-apa.

Dimana yang tidak sesuai. “BANTUANNYA”
BANTUAN yang diberikan bukan bertujuan untuk membantu memahamkan materi. Tetapi, sekedar memperoleh nilai. Dari google memperoleh jawaban, tanpa harus membaca, tanpa harus menghitung. Dari orang tua, didekte jawaban nya, tanpa mencari tau sumber bacaan. Dari bimbingan guru les dapat kunci jawabannya, Dari teman sejawat tinggal menyalin.

2. Siswa menunda tugas dengan berbagai alasan. Alasan yang klasik adalah tidak mengerti karena tidak diterangkan. Ketika belajar tatap muka/offline, dikelas tidak mendengarkan, cenderung ngobrol karena lama tidak ketemu. Alasan yang lain, lupa tugas nya halaman berapa karena sudah lama, dikumpulinnya masih lama ngerjiannya nanti saja.
Alasannya kasik, tapi ya itu lah yang terjadi.

Ini baru dari segi pengetahuan, dari segi keterampilan, siswa tidak memahami prosesnya. Bagaimana mau berproses.. kan jawabannya sudah dapat.

Kita tidak bisa tutup mata, tutup telinga pada hal tersebut. Apa yang akan terjadi pada generasi selanjutnya.

Bagaimana Solusinya.
Menurut sudut pandang saya, kondisi Pendidikan saat ini seperti orang yang sakit lumpuh selama bertahun-tahun dan saat ini proses penyembuhan. Layaknya orang sakit, belajar jalan ya harus di papah. Kerjasama semua pihak

1.       Siswa, kenapa saya mulai dari siswa. Yang akan diperbaiki yang harus sadar diri terlebih dahulu. Siswa harus membuka diri, dimana saya tidak pahamnya. Ketika sudah menyadari hal itu, mulailah menghargai diri sendiri. Mulailah dengan rasa butuh. Tanamkan pada diri, saya butuh ilmu nya, bukan sekedar nilai.

2.       Guru, proses besarnya pada guru. Analisa kemampuan siswa, antara siswa satu dan lainnya sudah pasti berbeda kemampuan. Tugas guru membimbing, dimana letak kelemahan dan kekuatan siswa. Kerja ekstra pasti.

3.       Orang tua, antara sekolah dan orang tua harus bersinergi. Disekolah dimandirikan, jangan dirumah dimudahkan. Orang tua meneruskan proses belajar disekolah. Yaitu membimbing, mengontrol, jadi “pecut” buat anak-anaknya dan yang pasti memberikan pujian.

Ketika salah satu pihak, sudah mulai kearah perbaikan, yuk… Bersama-sama berbenah, bukan untuk diri kita sendiri. Tapi untuk generasi penerus kita. Apa yang kita lakukan untuk anak-anak kita, itu pula kelak yang akan mereka lakukan untuk generasi selanjutnya…


Anas
Maret 2022

Senin, 27 Desember 2021

Jurnal Matematika (METODE CHISANBOP MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MATEMATIKA)

METODE CHISANBOP, MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN PAKUJAYA 02 TANGERANG


ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) meningkatkan motivasi, dan keterampilan berhitung siswa, 2) meningkatkan hasil pembelajaran matematika siswa melalui metode chisanbop. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Paku Jaya 2, Tangerang, Banten. Objek dari penelitian ini adalah proses pelaksanaan pembelajara berhitung menggunakan metode chisanbop. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode tes, observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Pelaksanaan pembelajaran berhitung dengan menggunakan metode chisanbop yang dapat meningkatkan motivasi, aktivitas dan kemampuan berhitung siswa dilaksanakan dengan cara guru mendemonstrasikan cara berhitung dengan chisanbop dilengkapi dengan penggunaan media alat peraga chisanbop. Siswa mencermati dan memperagakan apa yang diperagakan dan dicontohkan oleh guru. Hasil dari penelitian ini adalah 1) meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dapat dilihat pada saat pembelajaran matematika. Pada siklus I, 77%, siklus II meningkat menjadi 81% dan siklus III menjadi 89,58%. 2) peningkatan kemampuan belajar matematika siswa dapat dilihat pada siklus I, dengan rata-rata 56,30 meningkat pada siklus II menjadi 72,29 dan siklus III, 82,63. Persentase peningkatan hasil belajar pada siklus II sebesar 28,4% dari siklus I, dan pada siklus III meningkat sebesar 46,76% dari siklus I, meningkat sebesar 14,30% dari siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung dan peningkatan motivasi belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Paku Jaya 2, Tangerang, Banten, melalui metode Chisanbop. 


Lengkapnya bisa ditengok di jurnal berikut ya..

semoga bermanfaat

PENGGUNAAN METODE CHISANBOP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN PAKUJAYA 02 TANGERANG | TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (jurnalp4i.com)


#gurupembelajar

Minggu, 26 Desember 2021

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Blended Learning

 


Dalam proses pembelajaran tentu saja RPP menjadi hal yang penting. RPP dibuat oleh guru untuk membantu dalam mengajar agar sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada hari tersebut. Isi dan penjabaran kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan dan materi.

Selama masa pandemic Covid-19, sekolah menerapkan sistem pembelajaran secara daring. Bisa melalui media Whatsapp Group, Instagram, atau melalui video Youtube, Google Classroom, Google Site, Blog, Moodle, Zoom dan lain seabagainya. Penggunaan berbagai media ini untuk membantu dalam proses pembelajaran sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagai media pembelajaran. Untuk beberapa sekolah ada yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka sebagian dengan mematuhi aturan prokes. Pembelajaran tatap muka sebagian, artinya ada sebagian siswa yang belajar disekolah dan sebagian belajar dirumah.

Oleh karena itu, guru harus mempersiapkan materi untuk siswa disekolah dan materi untuk siswa dirumah. Sistem seperti itu kita kenal dengan Blended Learning, perpaduan dua atau lebih sistem menjadi satu. Pembelajaran blended learning mempunyai empat konsep yaitu:

  1. Kombinasi berbagai teknologi berbasis web
  2. Kombinasi berbagai pendekatan belajar (behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme)
  3. Kombinasi format teknologi (video tape, web-based training) dengan pembelajaran tatap muka
  4. Menggabungkan teknologi pembelajaran dengan perintah tugas kerja actual untuk menciptakan pengaruh yang baik pada pembelajaran dan tugas. (Driscol, 2002)

Blended learning ini mempunyai tiga sintak yaitu:

  1. Seeking of information (mencari informasi dari berbagai media)
  2. Acquisition of information (menemukan, memahami, menginterprestasikan info/pengetahuan dari berbagai sumber, mengkomunikasikan hasil interprestasinya)
  3. Synthesizing of knowledge (mengkonstruksi/merekonstruksi pengetahuan melalui proses asimilasi dan akomodasi bertolak dari hasil analisis, diskusi dan perumusan kesimpulan dari informasi yang diperoleh) (Ramsay, 2001)
Berikut saya mencoba menyampaikan beberapa contoh RPP blended Learning dilengkapi dengan LKPD dan Penilaian

RPP Matematika Kelas 8 disini

Akan update sekacara berkala
Semoga bermanfaat untuk ku dan untuk yang lainnya


#gurupembelajar


Senin, 08 Maret 2021

Volume kubus

 Volume Bangun Ruang Sisi Datar

Volume Kubus

 Volume kubus = sisi x sisi x sisi 

            atau 

volume kubus = s3

Cantoh :

1. Sebuah bak berbentuk kubus yang panjang rusuknya 1.5 meter diisi penuh air. Berapa meter kubik air yang diperlukan untuk memenuhi bak tersebut.

Penyelesaian : 

Diketahui : rusuk 1.5 meter

Ditanya : volume bak

Jawab : volume bak = sisi x sisi x sisi

                                 = 1.5 x 1.5 x 1.5 x 1m3

                                 = 3.375 m3

 

2. Tentukan volume kubus yang luas alasnya 49 cm2

Penyelesaian : 
Diketahui : Luas alas = 49 cm2
Ditanya = volume
Jawab:
Luas alas = sisi x sisi
49 = sisi x sisi
 
Volume = sisi x sisi x sisi
             = 7 cm x 7cm x 7 cm
             =  343cm3

Minggu, 02 Juli 2017

Luka Batin

Akhir akhir ini sering sekali mendengar kata luka batin. Entah kenapa kata itu sangat mengusik, sebenarnya kata yang biasa. Tapi karena kata luka batin tersimpan erat dalam pikiran ku, jadi muncul pertanyaan, jangan jangan batinku sedang luka. Nah loh.. kata yang sering keluar masuk dalam pikiranku jangan jangan yang sedang aku alami dan seluruh tubuhku memberi respons terhadap kata itu.

Sebenarnya apa arti dari luka batin. Luka batin adalah luka yang terjadi pada lapisan batin yang terdalam akibat suatu tekanan yang terjadi secara luar biasa berat  aau terjadi secara terus menerus. Batin yang terluka akan menimbulkan kesedihan yang mendalam, perasaan tidak menentu, kemarahan, emosi tidak terkendali, kejengkelan, hidup tidak terarah, sesekali timbul keinginan mengakhiri hidup yang terasa pahit (mengutip bloger luka batin). Dalam banget ya artinya. Tapi saya memilih menyimpulan sendiri dari kata luka batin saya memaknainya seperti ini. Luka batin itu luka yang terjadi pada batin kita yang telah lama terjadi, atau terjadi lagi dan lagi dan terus muncul memberi rasa sedih. Batin pun seperti tubuh kita, mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Batin seperti tubuh kita, membutuhkan istirahat, membutuhkan jeda sesaat. Seberapa lama nya waktu tergantung kemampuan jeda dan seberapa berat luka batin kita.

Tanpa disadari apa yang sangat diinginkan tapi belum terwujud pada masa itu kemudian sangat ingin kita wujudkan saat ini, itu adalah proses batin menyembuhkan dirinya sendiri. Seperti orang tua misalnya, memaksakan anaknya untuk kuliah di kedokteran, membelikan buku buku yang banyak, melimpahi dengan mainan mainan. Kalau ditarik lagi kebelakang, kemasa kecil, bisa jadi saat itu mengalami hal yang sebaliknya. Susah untuk beli buku, tidak punya mainan, punya cita cita yang belum terwujud dan ingin mewujudkannya saat ini melalui media anak anaknya. Proses penyembuhan batin bisa melalui berbagai cara. Kita hanya perlu menyadari dengan sepenuhnya dan mengakui apa yang telah membuat batin kita terluka.

Kenapa harus diobati luka batin ini? Menurut saya, luka batin harus segera disadari dan diobati sebelum terlalu mendalam dan menumpuk kesedihan atau kebencian. Luka batin yang di biarkan terlalu lama dan tidak segera disadari bukan hanya merusak diri sendiri tapi akan berindikasi merugikan dan menghancurkan orang lain disekitar kita. Mengobati luka batin dengan menyadari dan menyayangi diri kita sendiri. Meminta maaf pada diri sendiri dan memberi perhatian lebih pada diri. Dengan menyayangi diri sendiri kita juga akan memancarkan kecintaan kepada sesama kita.

Luka batin bukan untuk di turuti, tapi butuh perhatian dan segera sadari untuk menyembuhkannya. Tetap sayangi diri dan pancarkan indahnya jiwa kita terahadap sesama


Anastasia Barbara Sutarti
#belajaristiqomah